Dispersi, Cacat Pulsa, dan Laju Informasi
Sumber optik dalam sistem komunikasi
optik memancarkan panjang-gelombang tunggal ( atau frekuensi tunggal ). Dalam
kenyataannya hal ini tidaklah benar. Sumber optik biasanya meradiasikan cahaya
dalam suatu jangkauan panjang-gelombang tertentu yang disebut lebar-jalur (linewidth)
atau lebar-spektral (spectral width). Makin kecil lebar-jalur maka
sumber tersebut semakin koheren. Sumber yang koheren sempurna hanya
meradiasikan panjang-gelombang tunggal, sehingga lebar-jalurnya nol dan disebut
monokromatis sempurna. Beberapa lebar-jalur tipikal dapat dilihat pada tabel diawah.
Konversi antara lebar-spektral dalam panjang-gelombang Δλ dan lebar-bidang dalam frekuensi Δf adalah sebagai berikut :
![]() |
Lebar Spektral Tipikal Cahaya |
Tabel diatas menunjukkan distribusi
panjang-gelombang sebuah LED. Panjang-gelombang, atau frekuensi yang terkandung
dalam sinyal disebut spektrum. Pada gambar 3.3, panjang-gelombang tengahnya
adalah 820 nm ( 0,82 μm ).
Lebar-jalur biasanya diukur dari titik setengah-daya, sehingga dalam kasus ini
:
Δλ = 30 nm yaitu dari 805 nm sampai dengan 835 nm dan lebar-bidang fraksional adalah 30 nm / 820 nm (= 0,037
atau 3,7 %).
Menurut
tabel, dioda laser lebih koheren daripada LED. Laser zat padat Neodymium
Yttrium-aluminium-garnet (Nd : YAG) dan laser gas helium-neon bahkan lebih koheren
daripada LED dan LD. Meskipun demikian, ukuran yang kecil serta kebutuhan daya
yang rendah pada LED dan LD membuat kedua sumber cahaya ini banyak digunakan
dalam sistem komunikasi optis. Lebar-spektral membatasi kapasitas informasi
sebuah sistem optis, namun jika batas kapasitas informasi ini masih lebih
tinggi daripada kapasitas yang dibutuhkan, maka sifat non-koheren sumber dapat
diabaikan.
Dispersi Bahan dan Cacat Pulsa
Pada bahan gelas yang digunakan dalam
serat optik, indeks bias n berubah sesuai dengan panjang gelombang. Demikian
juga kecepatan gelombang juga berubah sesuai panjang-gelombang. Dispersi
merupakan istilah yang dipakai untuk menyatakan sifat perubahan kecepatan
sesuai dengan panjang-gelombang. Jika perubahan kecepatan disebabkan oleh sifat
bahan, maka efek ini disebut dispersi bahan (material dispersion). Untuk
serat dan pemandu-gelombang lain, dispersi juga disebabkan oleh struktur
sehingga disebut dispersi pemandu-gelombang (waveguide dispersion).
Gambar disamping menunjukkan
pengaruh yang terjadi jika digunakan sumber cahaya yang mempunyai lebar-jalur
tidak sama dengan nol. Pulsa yang dihasilkan akan terdiri atas jumlahan
pulsa-pulsa yang identik dengan panjang-gelombang yang berbeda ( pada gambar
diilustrasikan ada 3 panjang-gelombang ). Pulsa-pulsa ini akan merambat dengan
kecepatan yang berbeda dan mencapai ujung serat pada waktu yang berbeda pula.
Hal ini akan mengakibatkan pulsa yang diterima mengalami pelebaran, karena pulsa
yang diterima adalah jumlahan dari pulsa-
pulsa
yang membentuk pulsa input. Makin jauh pulsa berjalan, semakin lebar pula
pelebaran pulsa yang terjadi.
Dispersi
juga mengakibatkan sinyal analog mengalami cacat ( distorsi ). Setelah merambat
melalui bahan dispersif, sinyal yang diterima di ujung penerima telah mengalami
perubahan bentuk. Variasi sinyal yang berupa perbedaan amplitudo akan menjadi
lebih kecil daripada variasi sinyal inputnya. Dispersi semacam ini
diilustrasikan pada gambar dibawah ini.
Pelebaran
pulsa membatasi kapasitas informasi sistem. Jika frekuensi modulasi adalah f,
periode T = 1 / f, dan sumber cahaya memancarkan panjang-gelombang antara λ1 dan
λ2. Dari data ini dapat dipertanyakan
berapa tunda waktu antara kedatangan panjang-gelombang tercepat dan yang paling
lambat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar