Holografi
Teknik yang
memungkinkan cahaya dari
suatu benda yang tersebar direkam dan kemudian direkonstruksi sehingga objek seolah-olah
berada pada posisi yang relatif sama dengan media rekaman yang direkam. Gambar
berubah sesuai dengan posisi dan orientasi dari perubahan sistem pandangan dalam cara yang
sama seperti saat objek itu masih ada, sehingga gambar yang direkam
akan muncul secaratiga dimensi (3D) yang biasa disebut dengan hologram. Teknologi perekaman citra tiga
dimensi ini menggunakan sinar murni (sepertilaser ).
Setelah pemrosesan,
penampakan benda akan terlihat berbeda-beda dari berbagai sudut.Pembuatan
hologram tradisional menggunakan proseskimia yang
rumit. Penampakan padahologram modern dapat dilihat dengan pencahayaan yang
biasa dan dapat pula menunjukkancitra tiga dimensi benda besar yang bergerak
dengan pewarnaan yang lengkap.
Sejarah
Pada tahun
1940-an, Dr.Dennis
Gabor , seorang fisikawan Hongaria, menemukan teknikholografi. Berkat
penemuannya tersebut, ia dianugerahi penghargaan Nobel pada tahun 1971.Hasil
temuaannya menjadikan ia sebagai perintis, bapak, dan sekaligus pencipta holografi.
Sayangnya, perkembangan bidang ini berjalan lambat hingga tahun 1960-an.
Akhirnya, perkembangan holografi mulai bergerak lagi dengan adanya
perkembangan teknologi laser .
Hologram
Hologram adalah
produk dari teknologi holografi.
Hologram terbentuk dari perpaduan dua sinarcahaya yang koheren dan dalam bentuk
mikroskopik. Hologram bertindak sebagai gudanginformasioptik . Informasi-informasi
optik itu kemudian akan membentuk suatu gambar, pemandangan, atau adegan.Hologram
merupakan jelmaan dari gudang informasi (information storage) yang
mutakhir.Kelebihan hologram ialah ia mampu menyimpan informasi, yang di
dalamnya memuat objek-objek 3 dimensi (3D).
Tidak hanya objek-objek yang biasa terdapat di foto atau gambar padaumumnya.
Hal itu disebabkan prinsip kerja hologram tidak sesederhanalensa
fotografi.
Hologram
menggunakan prinsip-prinsip difraksi dani nterferensi, yang
merupakan bagian dari fenomena gelombang.
Karakteristik hologram
Hologram,
memiliki karakteristik yang unik. Beberapa diantaranya yaitu:
- Cahaya, yang sampai ke mata pengamat, yang berasal dari gambar yang
direkonstruksidari sebuah hologram adalah sama dengan yang apabila berasal dari
objek aslinya.Seseorang, dalam melihat gambar hologram, dapat melihat
kedalaman, paralaks, dan berbagai perspektif berbeda
seperti yang ada pada skema pemandangan yang sebenarnya.
- Hologram dari suatu objek yang tersebar dapat direkonstruksi dari bagian
kecil hologram. jika sebuah hologram pecah berkeping-keping, masing-masing
bagian dapat digunakan untuk mereproduksi lagi keseluruhan gambar.
Walau bagaimanapun, penyusutan dariukuran hologram, dapat menyebabkan penurunan
perspektif dari gambar, resolusi, dantingkat kecerahan dari gambar.
- Dari sebuah hologram dapat direkonstruksi dua jenis gambar, biasanya gambar
nyata(pseudoscopic) dan gambar maya (orthoscopic)
- Sebuah hologram tabung dapat
memberikan pandangan 360 derajat dari objek
- Lebih dari satu gambar independen yang dapat disimpan dalam satu pelat fotografi yangsama
yang dapat dilihat dari satu per satu dalam satu kesempatan.
Penyimpangan hologram
Hologram dapat
menderita penyimpangan yang disebabkan oleh konstruksi satu ke rekonstruksi berikutnya
serta oleh ketidaksesuaian referensi dan rekonstruksi sinar.
Penyimpangan pada hologram kromatik dan nonkromatik, keduanya sama-sama
merupakan penyimpangan yangserius walaupun hanya sebuah penyimpangan darigeometri perekaman yang ada padarekonstruksi
geometri.
Gambar orthoscopic dan pseudoscopic
Sebuah hologram
dapat merekonstruksi dua gambar, yang nyata dan maya (replika dari objek). Namun, dua gambar tersebut terbedakan dalam tampilannya
di mata pengamat. Gambar mayadiproduksi dengan posisi yang sama
dengan objek dan memiliki tampilan yang sama padakedalaman dan paralaks dengan
objek tiga dimensi yang sebenarnya. Gambar maya terlihatseolah-olah pengamat
melihat objek asli melalui jendela yang ditentukan oleh ukuran darihologram.
Gambar tersebut dikenal sebagai gambar orthoscopic Gambar nyata, juga
terbentukdengan jarak yang sama dari hologram, tapi berada didepannya serta
kedalaman gambarnyaterbalik. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa titik-titik
yang bersesuaian pada kedua gambar(nyata dan maya) terletak pada jarak yang
sama dari hologram.
Gambar nyata
ini dikenal sebagai pseudoscopic. Gambar ini sangat tidak nyaman untuk dilihat karena
memang kita tidak terbiasa melihat gambar terbalik dalam
kehidupan normal. Gambar tersebut tidak dapat diubah dengantekni-teknikoptika sampai
baru-baru ini.
Kini, sudah
memungkinkan untuk mengkonjugasikanmuka
gelombang dengan menggunakan teknik konjugasi fase
optik. Gelombang muka inimemilikiaplikasi yang potensial dalam mengoreksi efek dari penyimpanganmedia pada pencitraan
optik.Sebuah hologram yang terekam oleh lensa atau sebuahcermin cekung,
dapat menghasilkansebuah bayangan nyata orthoscopic dari objek. Bayangan nyata
orthoscopic dari objek ini juga dapat diciptakan dengan cara merekam dua
hologram secara berturut-turut. Tahap pertama,hologram utama direkam dengan
menggunakan sinar acuan. Hologram ini, saat direkonstruksioleh sinar,
menghasilkan sebuah gambar maya dan gambar nyata dengan pembesaran unit.
Kemudian,
hologram ini direkam dengan menggunakan gambar nyata dari hologram utamasebagai
sinar objek. Pada saat hologram ini sudah terekonstruksi, akan menghasilkan
bayanganmaya pseudoscopic dan bayangan nyata orthoscopic.
Klasifikasi hologram
Hologram, dapat
diklasifikasikan dalam beberapa cara tergantung pada ketebalan,
metode perekaman, metode rekonstruksi dan lain sebagainya.
Klasifikasi berdasarkan amplitudo dan fase hologram
Sebuah
hologram, tipe penyerapannya ada yang menghasilkan perubahan pada amplitudo darisinar
rekonstruksinya. Jenis fase dari hologram ini menghasilkan fase perubahan pada
sinarrekonstruksi dikarenakan variasi dari indeks bias atau ketebalan dari
medium. Fase hologram,memiliki keuntungan lebih daripada amplitudo hologram
dalam hal pemborosan energi di dalammedium hologram serta efisiensi penguraian
yang lebih tinggi.
Hologram yang
direkam dalamemulsi fotografik mengubah baik amplitudo dan fase dari menerangi
gelombang. Bentuk darirencana kerangka perekaman ini tergantung dari fase
relatif dari pencampuran sinar. Akibatnya,gelombang yang terekonstruksi
terefleksi ke hologram yang sesuai dengan kepadatan perak yangtersimpan dengan
variasi amplitudonya sebanding dengan amlpitudo dari objek.
Demikian
puladengan fase gelombang rekonstruksi, yang dimodulasikan sebanding dengan
fase darigelombang objek. Jadi, baik amplitudo dan fase dari gelombang objek
merupakan reproduksi.
Klasifikasi berdasarkan ketebalan hologram
Hologram bisa
berbentuk tipis (bidang) atau tebal (isi). Sebuah parameter Q dapat
digunakanuntuk membedakan antara hologram tipis dan tebal. Sebuah hologram
dapat dikatakan tipisapabila Q < 1. Hal ini telah dibuktikan bahwa hologram
tipis yang ditambah dengan teorigelombang berlaku untuk nilai Q urutan 1. Jadi,
kriteria dari Q tidak selalu cukup. Sebuahhologram mungkin juga disebut tipis
jika emulsi ketebalannya lebih rendah dari jarak tepi.Hologram seperti ini
menghasilkan beberapa ketentuan (i) ketentuan 0 jika sinar acuanditransmisikan
secara langsung, (ii) ketentuan 1 jika penyebaran menghasilkan bayangan
maya,(iii) ketentuan -1 jika penyebaran sama dengan intensitas untuk ketentuan
1 menghasilkangambar konjugasi dan (iv) lebih besar dari 1 jika ada penurunan
intensitas.Sebuah hologram yang bervolume (tebal) dapat dikatakan sebagai
superposisi dari tiga dimensirekaman terukur pada kedalaman dari emulsi menurut
hukum Bragg.
Rencana
pengukuran padavolume hologram menghasilkan perubahan maksimal pada indeks bias
dan atau indeks penyerapan. Kesimpulan dari hukum Bragg adalah volume hologram merekonstruksi bayanganmaya
pada posisi asli dari objek jika sinar rekonstruksi bertepatan dengan sinar
acuan.Namun, bagaimanapun juga gambar konjugasi dan ketentuan penyebaran yang lebih tinggi tidak
termasuk disini.
Proses perekaman hologram
Holografi,
sering disalah konsepsikan sebagai 3D fotografi. Analogi yang lebih baik
adalahrekaman suara di mana bidang bunyi dikodekan sedemikian rupa agar di
kemudian hari dapatdireproduksikan. Dalam holografi, sebagian dari sinar yang
tersebar dari objek atau sekumpulanobjek jatuh di atas media perekam. Sinar
kedua, yang dikenal sebagai sinar acuan, juga menerangi media perekam sehingga
terjadi gangguan antara kedua sinar tersebut.
Hasil dari bidang cahaya tersebut adalah sebuah pola acak dengan intensitas yang bervariasi yang disebuthologram.
Dapat ditunjukkan bahwa jika hologram diterangi oleh sinar acuan asli, sebuah
bidangcahaya terdifraksi oleh sinar acuan yang mana identik dengan bidang
cahaya yang disebarkanoleh objek atau objek-objek. Dengan demikian, seseorang
yang memandang ke hologram tetap dapat „melihat‟ objek walaupun objek tersebut
mungkin sudah tidak ada lagi. Berbagai variasi
bahan rekaman yang juga dapat digunakan,
termasuk Variasi Film fotografis.
Keunggulan hologram
Seperti yang
telah dikatakan sebelumnya, kapabilitas hologram melebihi kapabilitas media penyimpanan lainnya.
Salah satunya ialah, hologram dapat merekam intensitas cahaya.
Dengankata lain, hologram memiliki informasi tambahan baru dibandingkan media
lain.Secara otomatis dengan adanya rekamanintensitas cahaya,
hologram pun mampu untuk memperlihatkan kedalaman (depth).
Ketika
seseorang melihat ke arah sebuah pohon, iamenggunakan matanya untuk menangkap
cahaya dari objek itu. Setelah itu, informasi diolahuntuk memperoleh makna
mengenai objek tadi. Prinsip ini hampir sama dengan hologram.Hologram menjadi
cara yang nyaman untuk menciptakan kembali gelombang cahaya yang sama,yang
berasal dari objek yang sebenarnya.Kemampuan ini sangat menakjubkan. Objek
terasa nyata dan hidup dan ia akan terlihat seolah-olah akan ”melompat” dari gambar
(scene). Jika pada sebuah foto standar, pemandangan diambildari satu perspektif
saja, maka hologram mematahkan batasan itu. Hologram mampu untukmelihat suatu
objek dari berbagai perspektif .
sumber : academia.edu/holografi di post oleh Agus Effendi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar