MATA
Mata
adalah alat optik manusia dan hewan lainnya. Mata manusia terpasang pada tulang
rongga mata dengan tiga pasang otot-otot mata yang berfungsi untuk menggerakkan
bola mata ke kiri, kanan, atas dan ke bawah. Mata manusia berfungsi sebagai
alat atau indra penglihatan dan dapat dipandang sebagai alat optik yang sangat
penting bagi manusia. Bentuk mata kita hampir bulat seperti bola, dan
diameternya kira-kira 1 inci. Lengkungan bagian depannya agak lebih tajam dan
diliputi oleh membran yang kuat dan tembus cahaya.
Manusia
diciptakan dengan kesempurnaanya, yaitu memiliki akal dan indera sebagai alat
manusia untuk menjalani kehidupan. Setiap manusia memiliki alat optik
tercanggih yang pernah ada, yaitu mata. Mata merupakan bagian dari pancaindra
yang berfungsi untuk melihat. Allah SWT menciptakan mata untuk membantu kita
menikmati keindahan alam, melihat teman-teman, mengamati benda-benda di
sekeliling, dan masih banyak lagi yang dapat kita nikmati melalui mata. Tidak
dapat kita bayangkan bila manusia tidak mempunyai mata atau mata kita buta,
tentu dunia ini terlihat gelap gulita.
Keterangan :
1. Kornea (cornea): Kornea merupakan lapisan mata paling
depan (terluar) dan keras, berfungsi untuk melindungi bagian-bagian mata yang
lunak dan sensitif. Tebalnya 0,5 mm.
2. Pupil: Pupil adalah celah berbentuk lingkaran
yang berfungsi agar cahaya dapat masuk ke dalam mata. Lebar pupil diatur oleh
iris. Saat cahaya terang pupil menguncup dan pada saat cahaya gelap pupil
melebar.
3. Iris: Iris adalah selaput berwarna hitam dan
biru, yang berfungsi mengatur besar dan kecilnya pupil.
4. Lensa
mata(crystalline lens): terdiri
dari kristal(terbuat dari bahan bening/optis yang elastik), mempunyai dua
permukaan dengan jari-jari kelengkungan 7,8 mm. Lensa berfungsi membiaskan
sinar pada benda sehingga menghasilkan bayangan pada retina, dan memfokuskan
objek pada berbagai jarak.
5. Aqueous humour: cairan di depan lensa mata atau dibelakang
kornea, berfungsi untuk membiaskan cahaya ke dalam mata.
6. Viterous humour: cairan di dalam bola mata, berfungsi
untuk meneruskan cahaya dari lensa menuju retina
7. Retina: berfungsi sebagai layar tempat
terbentuknya bayangan benda yang dilihat. Retina merupakan bagian mata yang
penuh syaraf yang sensitif terhadap cahaya. Dari retina ini akan dilanjutkan ke
syaraf optikus. Bayangan yang jatuh pada retina bersifat nyata, diperkecil dan
terbalik. Permukaan retina terdiri dari berjuta-juta sel sensitif, ada yang
berbentuk sel batang berfungsi membedakan kesan hitam/putih dan yang berbentuk
sel kerucut berfungsi membedakan kesan berwarna. Otot siliar (otot lensa mata)
berfungsi mengatur daya akomodasi mata.
8. Fovea sentralis: daerah cekung yang berukuran 0,25 mm
dan di tengahnya terdapat bintik kuning.
Sistem Kerja Mata
Proses melihat berawal dari seberkas
sinar datang dari objek menuju mata, kemudian dibiaskan oleh lensa mata
sehingga terbentuk bayangan nyata dan terbalik di retina. Oleh syaraf
penglihatan yang ada pada retina hal itu diteruskan keotak sehingga terjadi
kesan melihat. Pada retina terdapat
cekungan yang dinamakan Bintik Kuning dan di pusat bintik kuning
tersebut syaraf penglihatan paling peka dibandingkan tempat lain padaretina.
Pada bagian yang paling peka tersebut
indera penglihatan paling kuat dandinamakan Fovea. Agar mata dapat
melihat objek secara jelas, bayangan objek tersebut haruslah tepat berada di
tempat itu. Jika bayangan suatu objek terbentuk di daerah syaraf optik, maka
objek tersebuttidak terlihat. Daerah ini dinamakan Bintik Buta. Jumlah
cahaya yang masuk kemata diatur oleh pupil yang bertindak sebagai diafragma.
Ukuran lubang pupil dapatmembesar atau mengecil tergantung kuat lemahnya cahaya
yang menuju ke mata. Jika cahaya yang menuju ke mata terlalu kuat (terang),
lubang pupil mengecil dan sebaliknya jika cahaya yang menuju ke mata lemah
(redup) lubang pupil membesar.
Dalam keseharian, mata harus mengamati
objek-objek yang jaraknya berbeda-bedadari yang sangat dekat sampai yang sangat
jauh dari mata. Dengan menerapkan prinsip pembentukan bayangan oleh lensa
cembung pada mata kita, maka lensa mata harus dapat membentuk bayangan dari
objek yang dilihat pada bintik kuning(tepatnya pada Fovea). Agar bayangan selalu
terbentuk pada bintik kuning, meskipun objek yang dilihat berada di dekat
maupun jauh dari mata, maka lensa mata harus harus mengubah kecembungannya.
Untuk melihat objek yang sangat dekat, otot mata harus semakin tegang sehingga
lensa mata makin cembung (berakomodasi). Sedangkan pada waktu melihat objek
yang letaknya jauh, otot mata tidak perlu tegang (otot mata dalam kondisi
rileks).
Daya Akomodasi Mata
Perlu diketahui bahwa jarak antara
lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada
jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah
kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa
merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk
oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata
harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada saat melihat jauh
lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor). Peristiwa
perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi.
Daya akomodasi (daya suai) adalah
kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata
yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Manusia
memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :
1. Titik dekat mata (punctum
proximum)adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat
dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d
20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat
disebut juga jarak baca normal.
2. Titik jauh mata (punctum
remotum)adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat
dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah “tak terhingga”.
Cacat Mata
Berkurangnya
daya akomodasi mata seseorang dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan mata
untuk melihat benda pada jarak tertentu dengan jelas. Cacat mata yang
disebabkan berkurangnya daya akomodasi, antara lain rabun jauh, rabun dekat dan
rabun dekat dan jauh. Selain tiga jenis itu, masih ada jenis cacat mata lain
yang disebut astigmatisma. Cacat mata dapat dibantu dengan kacamata. Kacamata
hanya berfungsi membantu penderita cacat mata agar bayangan benda yang diamati
tepat pada retina.
Kacamata
tidak dapat menyembuhkan cacat mata. Ukuran yang diberikan pada kacamata adalah
kekuatan lensa yang digunakan. Kacamata berukuran -1,5, artinya kacamata itu
berlensa negatif dengan kuat lensa -1,5 dioptri.Berkurangnya daya akomodasi
mata dapat menyebabkan cacat mata sebagai berikut :
Rabun
Jauh (Miopi)
Rabun jauh yaitu mata tidak dapat
melihat benda-benda jauh dengan jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat
(terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga
lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit,
orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain.
Untuk mata normal (emetropi) melihat
benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada
retina. Mata miopi melihat benda jauh
bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi
ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif). Tugas dari lensa cekung
adalah membentuk bayangan benda di depan mata pada jarak titik jauh orang yang
mempunyai cacat mata miopi. Karena bayangan jatuh di depan lensa cekung, maka harga
𝑠′
adalah negatif. Dari
persamaan lensa tipis.
Rabun Dekat (Hipermetropi)
Rabun dekat tidak dapat melihat jelas
benda dekat, disebut juga mata perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh).
Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal.
Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun
dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lain-lain. Rabun
jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif). Bayangan yang
dibentuk lensa cembung harus berada pada titik dekat mata penderita rabun
dekat. Karena bayangan yang dihasilkan lensa cembung berada di depan lensa maka
harga si adalah negatif.
Mata Tua (Presbiopi)
Mata
tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat jauh dan
benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang
akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya
telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata
berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap,
lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa
positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.
Astigmatisma (Mata
Silindris)
Astigmatisma
disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk sferik (irisan bola), melainkan
lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda
yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan
sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang
horisontal. Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.
Sumber : UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar